

Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan, 60% kecelakaan industri dalam tiga tahun terakhir melibatkan kesalahan operasional alat berat. Oleh karena itu, program sertifikasi diharapkan menjadi solusi berkelanjutan untuk memutus mata rantai risiko tersebut.
Sejalan dengan kepatuhan dan meningkatnya kesadaran perusahaan terhadap pentingnya budaya safety di tempat kerja. Sebanyak 13 operator excavator dan 15 operator forklift dari PT Karya Kala Gemilang (PT KKG) mengikuti pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi terpercaya PT Davai Karya Pratama.
Pelatihan intensif ini dirancang sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2020 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut untuk memastikan para operator memahami prosedur keselamatan, mitigasi risiko, serta teknik operasional alat berat sesuai standar nasional. Program ini juga menjadi langkah antisipasi untuk mengurangi angka kecelakaan kerja yang kerap terjadi di lingkungan industri.
Achmad Rivai, Direktur Utama PT Davai Karya Pratama, menegaskan bahwa peningkatan kompetensi operator alat berat adalah kunci menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan aman.
Baca Juga: Riksa Uji Pesawat Angkat dan Angkut Crawley Crane
“Pelatihan K3 bukan sekadar formalitas, tapi investasi jangka panjang untuk melindungi aset terbesar perusahaan, yaitu sumber daya manusia. Kurikulum kami dirancang sesuai kebutuhan industri terkini sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2020 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut, termasuk simulasi lapangan dan evaluasi berbasis risiko,” ujarnya.
Dengan digelarnya pelatihan ini, diharapkan perusahaan dapat memastikan kepatuhan terhadap regulasi K3 sekaligus meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan aspek keselamatan. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen global untuk mencapai target zero accident di lingkungan kerja.
Leave a Comment